This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday, March 1, 2013

program C mencari nilai

#include<stdio.h>

int main()
{
int b;

printf("masukkan nilai= ");
scanf("%d",&b);

if(b => 80 && b <100)
printf("nilai A");
else if(b>70)
printf("nilai B");
else if(b>60)
printf("nilai C");
else if(b>40)
printf("nilai D");
else if(b >20 && b >0)
printf(" nialai E");

return 0;

}


Monday, February 11, 2013

program C luas persegi panjang

#include<stdio.h>
int main()
{
   int p,l,luas;
 
  printf("masukkan nilai panjang dan lebar");
  scanf("%d%d",&p,&l);

luas=p*l;

printf("luas persegi panjang  adalah%d",luas);

return 0;
}

PROGRAM SEDERHANA

#include<stdio.h>

int main()
{
    printf("selamat pagi");

    return 0;
}

Sunday, February 10, 2013

sejarah bahasa C

bahasa C merupakan salah satu bahasa pemrogramaan komputer yang bersifat prosedural bahasa C berasal dari bahasa BCPL yang di kembangkan oleh martin richards  pada tahun 1967. kemudian berdasarkan pada bahasa BCPL ini ken thompson  yang bekerja di bell telephone laboratories (bell labs) mengembangkan bahasa B pada tahun 1970. saat itu bahasa B telah berhasil di implementasikan dikomputer  DEC PDP-7 dengan operating system UNIx pada tahun 1972, penelitian lain do bell labs beranama dennis ritchie menyempurnakan menjdai bahasa C. bahasa C dilahirkan di bell labs. sulit membayangkan dunia modern saat ini jika tidak ada pengaruh dari bell labs. pada tahun 1947, transistor ditemukan di bell labs. untuk beberapa tahun, ada sebuah bahasa pemrograman yang sangat dekat dengan  sistem operasi UNIX, yang tersebut dengan bahasa C, yang didesain oleh dennis ritchie dan brian kemighan. 

pada tahun 1978, dennis ritche bersama dengan brian kemighan mempublikasikan buku yang kemudian menjadi legenda dalam sejarah perkembangan bahasa C, yang berjudul  the C programing language.Buku ini diterbitkan oleh Prentice Hall, dan pada saat ini telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa di dunia. Boleh dikatakan bahwa buku ini adalah buku yang paling banyak direfer orang dan dijadikan buku panduan tentang pemrograman bahasa C sampai saat ini. Teknik dan gaya penulisan bahasa C yang merefer kepada buku ini kemudian terkenal dengan sebutan K&R C atau Classic C atau Common .Seiring dengan berkembang pesatnya bahasa C, banyak vendor mengembangkan kompiler C menurut versi masing-masing. Hal ini menggerakkan ANSI (American National Standards Institute) pada tahun 1983 untuk membuat suatu komite yang kemudian diberi nama X3J11, yang betujuan untuk membuat definisi standar bahasa C yang lebih modern dan komprehensif, dengan memperbaiki syntax dan grammar bahasa C. Usaha ini berhasil diselesaikan 5 tahun kemudian, yaitu ditandai dengan lahirnya standard ANSI untuk bahasa C yang kemudian terkenal dengan sebutan ANSI C pada tahun 1988. Sampai saat ini, bahasa C telah berhasil digunakan untuk mengembangkan berbagai jenis permasalahan pemrograman, dari level operating system (unix, linux, ms dos, dan sebagainya), aplikasi perkantoran (text editor, word processor, spreadsheet, dan sebagainya), bahkan sampai pengembangan sistem pakar (expert system).

Salah satu bagian ‎yang paling canggih dari bahasa C adalah bahwa bahasa C memiliki pointer, selain tentunya variabel ‎dan konstanta. Istilah Pointer dalam bahasa pemrograman merujuk kepada alamat-alamat memori yang ‎mengizinkan para programmer untuk melakukan beberapa tugas secara jauh lebih efisien, dengan ‎melibatkan bit, byte, dan word memori. Karenanya, banyak orang menyebut bahasa C sebagai High-level ‎Assembly language, atau bahasa rakitan tingkat tinggi. Meskipun bahasa C masih merupakan bahasa pemrograman yang populer, bahasa ‎tersebut saat ini dapat dikatakan telah kadaluwarsa. Saat ini, bahasa tersebut diklasifikasikan ‎ke dalam bahasa pemrograman prosedural tradisional (traditional procedural programming language), sebuah istilah yang merujuk kepada ‎struktur program-program dalam bahasa C. Umumnya sebuah program bahasa C terdiri atas ‎banyak prosedur (juga sering disebut sebagai fungsi/function atau subrutin/subroutine), yang ‎setiap prosedur tersebut merupakan bagian dari kode yang melakukan beberapa tugas tertentu ‎atau merupakan implementasi dari algoritma tertentu. Prosedur-prosedur tersebut dapat ‎bekerja dengan data dalam beberapa cara. Data adalah kumpulan angka atau teks atau bahkan ‎gabungan antara keduanya. 

sejarah perkembangan filologi

SEJARAH PERKEMBANGAN FILOLOGI

     bahasa dipakai di dalam naskah sebagai alat untuk mengetahui kebudayaan suatu bangsa, pada umum nya, asal ilmu pengetahuan pada zaman modern ini dapat ditelusuri dari bangsa-bangsa zaman kuno yang telah kemasyhurannya. filologi menggunakan bahasa sebagai alatnya untuk mengetahui kebudayaan suatu bangsa. terutama bangsa yang dipakai naskah ,bahasa yang dipakai.


      A.     Filologi di Daerah Eropa Daratan
1.      Awal Pertumbuhan Filologi
Bangsa Yunani telah melakukan kegiatan filologi pada abad  ke-3 S.M tepatnya di kota Iskandariah. Kegiatan yang dilakukan antara lain membaca naskah-naskah Yunani lama, yang ditulis pada daun papirus yang berisikan rekaman tradisi lisan yang mereka miliki sejak zaman sebelumnya. Kegiatan membaca dan penelaahan naskah dilakukan oleh para ahli yang bekerja di Pusat ilmu pengetahuan karena pada abad ke- 3 S.M di kota Iskandariah telah terdapat Pusat ilmu pengetahuan yang para ahlinya berasal dari sekitar laut Tengah terutama bangsa Yunani dan bangsa dari daratan Eropa Selatan.
Pusat studi untuk meneliti, membaca, dan menelaah teks menyerupai perpustakaan yang banyak menyimpan sejumlah besar naskah berupa daun papirus yang bergulung  dan  berisi berbagai ilmu pengetahuan, filsafat, hukum, sasta, karya sastra, ilmu kedokteran, ilmu perbitangan dan lain-lain yang merupakan miliki bangsa Yunani lama. Perpustakaan itu menepati bangunan yang dinamakan  museum yaitu sebuah kuil tempat untuk memuja 9 orang dewi Muze, dewi kesenian dan ilmu pengetahuan dalam mitologi Yunani. Para penggarap naskah-naskah tersebut kemudian dikenal dengan ahli Filologi. Disinilah letakpentingnya ilmu filologi sebagai batu loncatan lahirnya ilmu-ilmu lain.
Para ahli filologi pada zaman itu benar-benar memiliki ilmu yang sangat luas. Mereka terlebih dahulu harus mengenal hurufnya, bahasanya dan ilmu yang dikandungnya untuk memahami isi naskah. Setelah dapat membaca dan memahami isinya mereka menulisnya kembali dengan huruf dan bahasa (teks) yang digunakan pada masa itu. Para ahli meneliti naskah dalam bentuk gulungan papirus yang memuat filsafat, kedokteran, perbintangan dan karya sastra Homerus, Plato, Menander, Herodo­tus, Hippocrates, Socrates, dan Aristoteles. 
Metode awal yang dilakukan ialah memperbaiki huruf, bacaan, ejaan, bahasanya, tata tulisanya kemudian menyunting dalam keadaan yang mudah dibaca, dimengerti, bersih dari kesalahan-kesalahan, kadang-kadang diberi komentar atau tafsiran serta penjelasan secukupnya. Mereka menguasai ilmu dan kebudayaan Yunani lama yang dikenal dengan mazhab Iskandariah. 
Dalam perkembangan ini, filologi  memiliki tujuan utamauntuk penggalian ilmu pengetahuan Yunani  lama. Disamping tujuan tersebut, kegiatan Filologi juga sebagai kegiatan peradagangan artinya naskah-naskah yang berisikan tentang ilmu pengetahuan dan tradisi lisan disalin oleh para budak Belian, selanjutnya dijual kepada yang membutuhkan. Pada penyealinan ini seringkali mengalami penyimpangan-penyimpangan (tidak setia) dari bahan yang disalin. Salinan-salin yang mengalami penyimpangan tersebut disalin lagi oleh orang-orang yang membutuhkan sehingga semakin banyak pula naskah-naskah yang kebenaranya jauh dari teks aslinya.
Pada tahap selanjutnya kegiatan filologi  berpindah ke Eropa Selatan setelah Iskandariah jatuh kedalam kekuasaan Romawi. Kegiatan ini pun masih melanjutkan kegiatan mashab Iskandariah. Akan tetapi setelah pecahnya Romawi menjadi Romawi barat dan Romawi timur pada abad ke 4 Masehi sangat mempengaruhi kegiatan filologi mashab Iskandariah.



2.      Filologi di Romawi Barat dan Romawi Timur
2.1.Fillologi Romawi Barat
Mengikuti mazhab Iskariyah sampai masuknya agama kristen di Romawi, pada masa ini dimulai kegiatan filologi menelaah buku keagamaan, tidak hanya puisi dan prosa Cicero dan Varro. Tulisan latin ini kemudian dikembangkan dikerajaan Romawi Barat menjadi menjadi bahasa ilmu pengetahuan. Setelah terjadi kristenisasi, kegiatan filologi diarahkan pada penelaahan naskah-naskah keagamaan oleh para Pendeta. Akibatnya naskah-naskah Yunani ditinggalkan sehingga  telaah teks Yunani menjadi mundur dan kurang dikenal lagi.
Perkembangan selanjutnya adalah bahwa kegiatan filologi dalam abad ke 4,  teksnya telah ditulis dalam bentuk buku yang disebut Kodex (naskah dapat memakai halaman dan mudah dibaca), dikenal pula  dengan nama perkamen yaitu dan menggunakan bahan kulit binatang (terumama kulit Domba), karena lebih bertahan lama dari pada bahan papirus
2.2.Filologi Romawi Timur
Pusat kajian filologi di Romawi Timur tersebar di Antioch, Athena, Iskandariyah, Beirut, Konstantinopel, dan Gaza, masing-masing dengan spesialisasinya.  Iskandariyah mengutamakan studi filsafat Aristoteles, Beirut bidang hukum. Pusat-pusat studi tersebut berkembang menjadi Perguruan Tinggi yaitu lembaga yang telah menghasilkan tenaga ahli dalam bidang pemerintahan, pendidikan dan administrasi.
Kegiatan filologi yang dilakukan adalah kebiasaan menulis tafsir terhadap isi naskah pada tepi halaman atau disebut Scholia. Akan tetapi pada saat telaah teks Yunani berkembang dirasakan kurangnya ahli dalam kegiatan itu, maka bermunculan mimbar-mimbar kuliah filologi di Perguruan Tinggi untuk mendapatkan ahli-ahli Filologi
3.      Filologi di Zaman RenainsanceZaman renaisans merupakan kebangkitan kembali filologi Yunani yang telah lama ditinggalkan. Kajiannya tetap berpijak kepada kri­tik teks dan sejarahnya, seperti karya Lovato Lovati (1241-1309), Lorensi Vallo (1407-1457), den Angelo Poliziano (1454- 1494), keti­ganya dari Italia.  Setelah jatuhnya Bizantium ke tangan Turki kegiatan filologi berpindah ke Selatan seperti Roma, mereka menjadi penyalin naskah atau pengajar. 
Namun Penemuan mesin cetak oleh Gutenberg dari Jerman pada abad ke-15 menyebabkan perkembangan baru dalam bidang filologi. Kegiatan ahli filologi pada zaman ini adalah menyalin naskah, menulis naskah dan mengkaji secara cermat serta kritik teks yang telah disempurnakan dengan menghadirkan lebih banyak naskah. Naskah-naskah yang telah dikaji secara cermat kemudian diperbanyak dengan menggunakan mesin cetak . Sehingga terbitan teks dangan mesin cetak menjadi lebih banyak dan penyebaranya pun bertambah, dengan demikian kekeliruan yang banyak terjadi pada penyalinan berulang pada teks menjadi lebih sedikit.
Dalam perkembangan selanjutnya, di Eropa kegiatan ilmu filologi juga diterapkan untuk telaah naskah lama non klasik seperti naskah Germania Romania. Ahli filologi perlu mempelajari bahasa-bahasa tersebut. Dengan demikian saat  itu pengertian filologi menjadi kabur dengan ilmu bahasa yang menelaah teks untuk mempelajari bahasanya. Sehingga pada abad ke 19 ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri sedangkan pada abad ke 20 filologi di Eropa Daratan tetap menelaah teks klasik sementara di kawasan anglo-sakson berubah menjadi linguistik.